Kamis, 25 Juni 2020

BERKONTRIBUSI UNTUK PENDIDIKAN SIDOARJO, BHS SERAHKAN BANTUAN KE PCNU SIDOARJO UNTUK PEMBANGUNAN UNUSIDA




     Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyerahkan sedikit bantuan untuk pembangunan Universitas Nadhatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) di Lingkar timur Sidoarjo. Bantuan tersebut diserahkan bersama dengan bantuan sumbangan pembangunan masjid yang telah digagas oleh PCNU Sidoarjo.
      Bantuan tersebut sebesar Rp100 juta untuk pembangunan Pendidikan, dan Rp50 juta untuk pembangunan Masjid KH Hasyim Asyari milik PCNU Sidoarjo. Selain hal tersebut BHS juga membagikan 600 paket sembako untuk PCNU, Muslimat dan Fatayat.
      Dalam pertemuan tersebut, BHS juga menjelaskan bahwa Pendidikan di Sidoarjo perlu lebih diperhatikan. Menurutnya jumlah Perguruan Tinggi di Sidoarjo masih sangat minim. Namun dengan adanya inisiatif NU untuk mendirikan Perguruan Tinggi di Sidoarjo perlu diapresiasi dan di dukung oleh semua pihak. “Ini untuk kebaikan masyarakat Sidoarjo juga,” Ujarnya.
     Bakal calon bupati (Bacabup) Sidoarjo yang akan diusung Gerindra-Golkar ini berniat untuk bersumbangsih dalam pembangunan Pendidikan di Sidoarjo. “Karena itu saya ingin berpartisipasi dalam pembangunan dunia Pendidikan. Saya ingin Unusida mampu mengakomodir kebutuhan industry, pertanian, perikanan, peternakan dan kesehatan masyarakat Sidoarjo, kalua semua itu diakomodir tentu aka nada fakultas baru sesuai kebutuhan di Unusida Sidoarjo. Penambahan fakultas menjadi hal yang penting untuk mendukung kesejahteraan warga Sidoarjo,” Tegas Politisi Gerindra.
   “Jika banyak perguruan tinggi di Sidoarjo yang lengkap dan mampu menunjang pembangunan di Sidoarjo, tentu para pelajar Sidoarjo tidak perlu lari ke malanga tau Surabaya untuk mengejar Pendidikan. Tentu akan sangat sinergi dengan berbagai pembangunan untuk mensejahterahkan masyarakat Sidoarjo,” Tegas Anggota DPR RI 2014-2019 ini.
      M Zainal Abidin selaku Ketua Pembangunan Masjid sekaligus Wakil Ketua PCNU Sidoarjo sangat berterimakasih kepada BHS yang sudah berpartisipasi dalam pembangunan masjid dan Universitas. Menurut keterangan ketua pembangunan masjid, konsep masjid tersebut akan mengingatkan kita dengan masjid dulu ala jawa. Biaya yang ditaksir sekitar Rp28 miliar.
      “Tapi kami tak pernah berkecil hati kuncinya adalah kekompakkan panitia” Ujar Ketua pembangunan Masjid.
      Menanggapi masalah usulan tambahan Fakultas di Unusida yang disampaikan oleh BHS, Wakil ketua BPP Unusida ini menyambut baik usulan tersebut. Menurutnya jika memperhatikan geografis Sidoarjo sudah layak ada penambahan fakultas sesuai kebutuhan pembangunan Sidoarjo.

    “Misalnya Fakultas Pertanian dan Perikanan itu sangat baik. Tapi kami juga harus menyiapkan sarana dan prasarananya terlebih dahulu. Agar kalua fakultas baru dibuka sudah siap segalanya. Usulan BHS akan kami dorong untuk mempersiapkan fakultas tersebut,” Jelasnya.
     Sementara itu, Sekretaris PCNU Sidoarjo, Suwarno mengucapkan terimakasih atas segala bantuan yang diberikan oleh BHS. Selain untuk pembangunan Masjid dan Pergurua Tinggi, Sembako juga diberikan tidak hanya untuk PCNU, tetapi juga untuk PC Muslimat dan PC Fatayat Sidoarjo.
       “Terimakasih atas partisipasi bantuan dan kebersamaan ini. Semoga melancarkan Pak BHS dalam melangkah mencari ridhlo Allah SWT,” Ujar Suwarno dikutip dari republikajatim.com

Rabu, 24 Juni 2020

BHS SERIUS PERHATIKAN SEPAKBOLA SIDOARJO : CETAK BIBIT UNGGUL DAN RANGKUL PERUSAHAAN JADI BAPAK ASUH SEPAKBOLA SIDOARJO




     Semangat Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) untuk mengembalikan kejayaan sepakbola tidak main-main. Setelah berdialog dengan para pemain legend dan pelatih sepakbola asal Sidoarjo,kini BHS menghadiri pertandingan persahabatan SSB di Sidoarjo untuk melihat bibit-bibit pesepakbola Sidoarjo.
   Menurut BHS merangkul para perusahaan untuk menjadi bapak asuh pembinaan sepakbola adalah hal yang bisa dilakukan oleh Sidoarjo. Harapannya sepakbola memperoleh anggaran yang cukup dari pemerintah daerah. Namun jika anggaran belum optimal, BHS akan menggerakkan perusahaan menjadi bapak asuh untuk sepakbola Sidoarjo.
   “Perusahaan bisa menggunakan sebagian kecil dana CSRnya untuk membiayai sepakbola Sidoarjo,” Jelas BHS ketika menghadiri pertandingan antara SSB New Star Salam melawan SSB Tunas Jaya di Lapangan Salam Desa Suko, Sidoarjo.
      Bacabup Gerindra-Golkar ini juga melihat semangat yang luar biasa dan dorongan yang sangat baik dari pelatih senior sepakbola di Sidoarjo. Pelatih senior tersebut juga pernah membawa Sidoarjo Berjaya di tahun 2008 silam.
    “Saya memohon beliau-beliau ini untuk ikut menyemangati semua SSB dan Klub di Sidoarjo,” Tambah BHS.

     BHS juga berharap bibit-bibit unggul pemain Sidoajo dapat mengharumkan nama Sidoarjo dikanca Nasional, salah satunya dengan menjadi pemain Timnas Indonesia. Bagi BHS hal tersebut bisa dilakukan dengan bantuan dorongan motivasi pelatih senior yang juga mantan pemain tim nasional. Sidoarjo memiliki 130 SSB dan 30 klub, harapannya semua bisa berkembang.
  Harapan lain juga disampaikan oleh BHS agar pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada pemain yang berprestasi. Misalnya berupa beasiswa atau bantuan intensif Pendidikan untuk tingkat SMP, SMA, Perguruan tinggi.
  Beberapa langkah BHS untuk menghidupkan sepakbola Sidoarjo, salah satunya adalah pemenuhan infrastruktur, salah satunya perbaikan lapangan sepakbola. Selain itu menurutnya perlu adanya transportasi public yang melintas sehingga dapat mempermudah akses para bibit-bibit unggul Sidoarjo untuk latihan.
      Freddy Mully yang juga mantan pelatih Timnas Indonesia juga turut hadir memberikan motivasi kepada bibit penerus sepakbola Indonesia. Ada juga pemain lain seperti Isdianto, Wayan Diana, dan Riono Asnan.
   “Adik-adik harus tekun berlatih. Kalian juga harus disiplin baik di dalam dan diluar lapangan. Kalianlah penerus bangsa nanti,” Pesan singkat Freddy kepada anak-anak SSB.
      Apresiasi kepada Bacabup Sidoarjo BHS yang telah memperhatikan sepakbola Sidoarjo diberikan oleh para pemain dan pelatih senior di Sidoarjo. Freddy Mully juga berterimakasih kepada BHS karena mau memperhatikan Pembinaan usia dini sepakbola Sidoarjo. Bagi freddy hal tersebut adalah penting karena pemain Nasional juga muncul dari aset-aset daerah, salah satunya Sidoarjo.

BHS : KAMPUNG EDUKASI SAMPAH SEKARDANGAN LAYAK JADI PERCONTOHAN DI SIDOARJO

  Bambang Haryo Soekartono mengunjungi kampung edukasi sampah di daerah Sekardangan, kecamatan Sidoarjo (20/6). BHS sangat mengapresiasi kampung tersebut karena kreatifitas dan keunikannya dalam mengelola sampah.
     “Ini merupakan sebuah aset yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo. Sehingga kita semua patut bangga serta ikut melestarikan dan memberdayakan agar menjadi percontohan untuk kampung lainnya,” Ujar Bacabup Golkar-Gerindra ini.
     Dalam kunjungannya ke kampung edukasi tersebut, BHS diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Sambil ditemani warga RT 23 RW 07, BHS memperoleh penjelasan dari masyarakat tentang potensi desa dan pengelolaannya. Beberapa warga juga menjelaskan sambil berkeliling bahwa Kampung ini pernah dinobatkan sebagai kampung terinovatif oleh pemerintah Sidoarjo.
   BHS juga sangat mengapresiasi sekali keberadaan kampung ini. Jika mendapat kepercayaan untuk menjadi bupati Sidoarjo, BHS ingin kampung ini menjadi percontohan untuk kampung di Sidoarjo. “Kampung ini juga memberikan edukasi kepada public, salah satu contoh dalam pengelolaan sampah yang dilakukan oleh warga, sampah mampu di daur ulang menjadi pupuk organic baik padat ataupun cair,” Imbuhnya.
     Dalam segi keamanan lingkungan, kampung ini juga memperoleh pujian dari Politisi Gerindra, BHS. Kampung edukasi sampah ini sudah dilengkapi dengan CCTV dan Sirine. Jadi jika ada bahaya semisal kebakaran sirine ini memberikan peringatan. Hal ini menurut BHS sangat baik dan jarang ditemui di kampung-kampung lain.
     Selain keamanan, dari segi kesehatan terdapat taman obat keluarga (toga). Dengan adanya toga tentu membantu dalam hal kesehatan warga di sekitar kampung edukasi tersebut. Terdapat juga ruang terbuka hijau (RTH) privat di lingkungan tersebut yang dapat menambah kesegaran udara di lingkungan. Hal ini menurut BHS perlu diperluas, sehingga makin banyak ruang terbuka hijau privat makin baik untuk Sidoarjo.
     Menurut Agus Fuadi salah satu warga Sekardangan, awal munculnya ide tersebut adalah reaksi dari keprihatinan warga melihat lingkungannya yang tidak hijau. Lima tahun yang lalu dan dalam kondisi tersebut akhirnya mencoba membangun kampung edukasi tersebut hingga saat ini.
     Warga lalu berinisiatif agar mereka bisa tinggal dengan aman dan nyaman. Maka timbul ide membuat hijau kampung tersebut. “Warga lalu bekerja bakti, menanam sejumlah tanaman. Mengelolah sampah dan lain-lain. Alhamdulillah itu sekarang bisa menjadi percontohan untuk perkampungan lain.” Tambah Agus Fuadi.
     Selain memperhatikan lingkungan, masyrakat di Sekardangan juga memperhatikan lingkungan sosial pergaulan anak-anak. Melihat kondisi percepatan teknologi dan candu terhadap gadget, anak-anak disiapkan tempat bermain dan alat permainan tradisional agar mereka mengenal dan memainkannya seperti engklek, gobak sodor dan ular tangga. “Ini sangat hebat dan luar biasa” Ujar BHS Bacabup Sidoarjo.

BHS : SINERGITAS MENUMBUHKAN RASA CINTA NKRI DAN PANCASILA BERSAMA VETERAN SIDOARJO

       


     
     Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono bersama dengan veteran Sidoarjo ingin menumbuhkan rasa cinta tanah air dan jiwa Pancasila kepada generasi muda di Sidoarjo (16/06).
      Gagasan tersebut telah disampaikan saat bertemu dengan sejumlah Pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sidoarjo, Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-POLRI (Pepabri) Sidoarjo dan Dewan Harian Cabang (DHC) Badan  Pembudayaan Kejuangan 45 Sidoarjo yang bertempat di Gedung Juang 45 Sidoarjo.
    “Untuk kepentingan generasi muda dan masyarakat Sidoarjo saya akan mengajak bapak-bapak ini untuk memberikan Pendidikan cinta NKRI dan Pancasila. Mereka insyaallah mampu dalam segi intelektual untuk memberikan Pendidikan tersebut kepada generasi muda Sidoarjo” Ujar Politisi Gerindra.
       BHS juga menambahkan semasanya di DPR RI, pihaknya juga mengambil peran untuk memperjuangkan kesejahteraan para veteran tersebut bisa meningkat dan terus memperoleh perhatian dari pemerintah. Semoga dengan Menteri Pertahanan RI yang dijabat oleh Pak Prabowo Subianto, BHS berkeyakinan perjuangan terhadap kesejahteraan tersebut bakal semakin nyata.
      Gedung Juang 45 Sidoarjo merupakan peninggalan Sejarah pada masa colonial Jepang. Bacabup ini berharap peninggalan sejarah dapat memperoleh perhatian dari Pemerintah kabupaten Sidoarjo. Menurutnya Gedung juang dapat menjadi pusat informasi sejarah di Sidoarjo, arsip-arsip Sejarah perlawanan masyarakat Indonesia khususnya Sidoarjo dalam mempertahankan wilayahnya dari Penajajah.
   “Gedung ini bisa dioptimalkan sebagai pusat informasi untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang jerih payah perjuangan veteran melawan penjajah. Karena generasi muda jangan sampai meninggalkan sejarah,” tegas BHS.
     Ketua LVRI kabupaten Sidoarjo menyambut baik keinginan BHS untuk Sidoarjo. Achmad Nasikun berharap semoga Allah SWT meridhoi usaha yang dilakukan BHS dalam Pilbup Sidoarjo 2020.
    “Jika nanti diamanahi sebagai bupati Sidoarjo, saya berharap Pak Bambang bisa terus saling silaturahmi dengan semua elemen masyarakat Sidoarjo,” Harap nasikhun dikutip dari bangsaonline.com
      Dalam dialog dengan beberapa organisasi veteran tersebut, mereka menaruh harapan kepada BHS untuk Sidoarjo. Mereka juga berpesan jika diamanahi menjadi bupati Sidoarjo, BHS diminta tidak terlena dan tetap mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
    “Jika Pak Bambang jadi pemimpin Sidoarjo, jangan terlena, agar Sidoarjo makmur,” Pinta ketua DHC 45 Sidoarjo.

           

Senin, 15 Juni 2020

BHS : PERTAHANKAN LAHAN PRODUKTIF PERTANIAN




  Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartonon (BHS) menegaskan bahwa lahan pertanian produktif di Sidoarjo harus dipertahankan. Lahan produktif tersebut harus dipertahankan dan dioptimalkan demi mewujudkan Sidoarjo swasembada pangan. BHS meminta Pemerintah Kabupaten Sidoarjo khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, memperhatikan hal tersebut.
    Ketika mengunjungi lahan pertanian di Dusun Semambung, Desa Sambungrejo, Kecamatan Sukodono, BHS mendengar curhatan petani bahwa mereka sempat dipersulit untuk mengairi lahan pertaniannya. Padahal lokasi lahan pertanian tersebut sangat dekat dengan sungai (kanal) yang airnya bisa digunakan.
    “Indikasi seperti itu tidak layak dilakukan. Karena petani ini menjadi ujung tombak kehidupan. Jangan mempersulit petani dengan tujuan agar petani menjual lahannya untuk dialihfungsikan menjadi lahan perumahan ataupun industri. Lahan pertanian produktif ini harus dipertahankan. Kalau kemarin bisa panen dua kali, setelah ada bantuan pompa air ini harus panen 3 atau bahkan 4 kali dalam setahun,” Ujar Bacabup Sidoarjo, dilansir dari republikjatim.com
     Menurut BHS lahan produktif pertanian tidak boleh dialihfungsikan. Karena ketika lahan itu sudah produktif jangan sampai ketika dialihkan malah menjadi lahan tidak produktif (lahan kuning). Pemerintah Sidoarjo harus berusaha maksimal untuk mempertahankan lahan produktif pertanian demi mencapai Sidoarjo swasembada pangan.
      Petani Desa Sambungrejo menerima bantuan perbaikan pompa air dengan senang hati. Pompa air yang sebelumnya macet, telah diperbaiki oleh BHS dan dapat difungsikan kembali untuk mengairi lahan pertanian masyarakat.
     “Swasembada pangan sangatlah penting. Ini akan membantu Sidoarjo untuk sejahterah dan tidak takut jika terjadi krisis pangan. Hasil pertanian Sidoarjo harus bisa memenuhi kebutuhan pangan masyrakat Sidoarjo,” Tegas BHS.
       Bacabup yang akan diusung Partai Gerindra-Golkar ini berharap perbaikan pompa air ini dapat banyak membantu petani di Dusun Sambungrejo. BHS menginginkan Sidoarjo bisa swasembada pangan, salah satu caranya adalah dengan membantu kesulitan-kesulitan petani. Lahan pertanian membutuhkan supply air oleh karena itu pompa air yang sudah berfungsi diharapkan bermanfaat untuk produktifitas lahan pertanian.
       Selain itu, BHS melakukan dialog dengan para kelompok tani di Desa tersebut. Mereka mengeluhkan tentang hand tractor dan kesulitan bibit padi unggul. Menanggapi hal tersebut BHS akan berupaya untuk berkordinasi dengan Dinas Pertanian Pemkab Sidoarjo dan DPR RI Komisi IV untuk memberikan bantuan hand tractor tersebut.
      “Keluhan-keluhan tadi saya akan perhatikan. Soal bibit unggul akan saya bantu untuk petani Sukodono.” Imbuh DPR RI teraspiratif 2014-2019.
    Sudaryoso, Ketua Kelompok Tani Lohjinawi Dusun Semambung, sangat senang dan mengucapkan banyak terimakasih untuk BHS.
    “Kami (petani) sangat berterima kasih kepada pak BHS. Mesin Pompa air yang rusak bertahun-tahun ini, kini bisa dipakai lagi setelah mendapat bantuan dari Pak BHS. Setelah dapat bantuan ini kami berharap para petani di desa kami dapat panen tiga kali dalam satu tahun,” Ujar Sudaryoso mewakili kelompok tani.

Minggu, 07 Juni 2020

PELAKU USAHA KERUPUK : SAMBATI BAMBANG HARYO, MULAI DARI PERIZINAN HINGGA BUNGA KREDIT




    Bambang Haryo Soekartono (BHS) berkunjung ke pabrik kerupuk milik salah satu masyarakat Desa Mojoruntut, Kecamatan Krembung. BHS ingin melihat bagaimana iklim usaha kerupuk sambil menyapa masyarakat sekitar guna mengetahui potensi-potensi desa tersebut.
      Pabrik yang sudah beroperasi sekitar 14 (empatbelas) tahun ini memberikan dampak positif untuk warga sekitar. Kurang lebih sebanyak 50 orang warga sekitar menjadi pegawai dari Pabrik kerupuk tersebut.
      “Secara keseluruhan, kami butuh sekitar 8 ton tepung sebagai bahan baku setiap hari. Karena kami juga nge-sub ke beberapa produsen kecil. Seandainya Sidoarjo ada pabrik tepung, tentu harganya bisa lebih murah. Sehingga harga jual kerupuk ke pasaran juga dapat lebih murah” Ungkap Sulistriningsih pelaku usaha kerupuk tersebut.
     Sulastrinigsih juga mengungkapkan keresahannya terkait dengan perizinan. Menurutnya dia sudah melakukan upaya untuk pendaftaran izin IMB sekitar 10 tahun hingga sekarang, namun izin tersebut belum keluar. Namun usahanya sudah mengantongi izin usaha, kesehatan dan sebagainya.
    “Katanya izin tidak keluar karena lokasi berada di sekitar perkampungan, padahal warga sekitar tidak ada yang keberatan,” Tambahnya.
     Merespon permasalahan tersebut BHS tentu prihatin. Menurutnya Pemerintah bisa membantu memberikan solusi-solusi lain dan memudahkan perizinan seperti ini. Pabrik kerupuk ini tidak mendapat penolakan warga, selain itu bahkan menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar.
   “Insyaallah jika saya diamanahi menjadi Bupati Sidoarjo, system perizinan akan dipermudah dan izin-izin perusahaan yang produktif dan banyak menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar bakal menjadi prioritas, karena membawa dampak positif terhadap perekonomian warga” Ungkap BHS.
      Permasalahan lain yang diungkapkan oleh sulastriningsih adalah bunga perbankan. Hal yang dia beratkan ketika butuh modal ataupun dana untuk mengembangkan usahanya dan meminjam ke bank adalah bunga bank yang relative tinggi. Sehingga dia berpikir ulang untuk meminjam dana ke bank.
      “Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah tentang penyaluran Kredit Usaha Rakyat yang tepat sasaran. Presiden Jokowi telah menggelontorkan dana untuk program tersebut peruntukannya ya untuk pelaku usaha seperti ini. Dengan adanya tambahan modal mereka akan berkembang dan membantu perekonomian tentunya,” Tegas Politisi Gerindra, BHS.
     Selama berkeliling dan menyapa masyarakat Sidoarjo, BHS sering kali mendapat keluhan hal yang sama, utamanya dari pengusaha menengah ke bawah. Ini menjadi pekerjaan bersama seluruh konstituan untuk menyejahterkahkan masyarakat Sidoarjo dengan mengangkat perekonomiannya. BHS mengaku sudah menyiapkan program untuk mensukseskan hal tersebut. UMKM dan Industri padat karya bakal menjadi salah satu perhatian utamanya.
     “Dalam hal pemasaran, Pemerintah harus berperan aktif membantu. Pemasaran online, pemasaran ke wilayah lain, dan berbagai promosi yang menarik guna mendukung kemajuan Industri local,” Tegasnya.

KUNJUNGI PASAR KREMBUNG, BHS DORONG REVITALISASI PASAR


   Bakal Calon Bupati (bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) kunjungi pasar Krembung bersama istri. Selain berbelanja, BHS juga berdialog bersama para pedagang pasar di beberapa kios. BHS menginginkan adanya revitalisasi pasar Krembung dengan beberapa perbaikan, namun syaratnya tidak menganggu operasional pasar dan tidak membebani pedagang.
   DPR RI Periode 2014-2019 ini mengungkapkan ada sekitar 300 pedagang yang beraktivitas di Pasar Krembung. Pengunjungnya lebih dari 1.500 orang perhari. Hal ini yang membuat pasar Krembung perlu untuk adanya perbaikan dan perlengkapan infrastruktur, namun dengan memperhatikan operasional pasar dan tidak boleh membebani pedagang.
    “Jangan sampai sewa stan menjadi sangat mahal, itu nanti membebani para pedagang” Tegas BHS.
    Menurutnya aktivitas perekonomian di Pasar Krembung cukup membantu perekonomian masyarakat krembung dan sekitarnya. Aktivitas perekonomian yang sehat ini perlu di rawat dan memperoleh perhatian sehingga terus berkembang. Perbaikan dengan cara melengkapi beberapa infrastruktur pasar yang kurang juga diperlukan demi kenyamanan berbelanja dan berjualan di pasar tersebut.
    “Tabung pemadam kebakaran sudah ada yang kadaluarsa selama tiga tahun, sudah tidak berfungsi. Posko mobil pemadam kebakaran adanya di wilayah Porong yang jarak tempuhnya sekitar 15 menit. Harusnya bisa lebih dekat lagi sehingga jika terjadi kebakaran dapat ditangani secara cepat, Insyaallah jika saya diamahi menjadi bupati Sidoarjo saya akan laksanakan ini (posko pemadam kebakaran),” Ungkap BHS di Pasar Krembung.

   Saat mengelilingi lokasi pasar Krembung, BHS yang memang dikenal ramah dan rajin menyapa masyarakat itu sering diajak foto bersama para pedagang dan pengunjung pasar. Bersama istrinya, BHS melayani permintaan tersebut sambil mendengarkan curhatan para pedagang yang peghasilannya menurun.
     Umi Sairotin salah satu pedagang cecek kulit sapi di Pasar Krembung mengaku mengalami jumlah penurunan pembeli. Sejak sebelum Ramadhan kemarin penjualannya menurun hingga 50 persen. “Dulu 20 kilo sehari habis terjual, sekarang separuh hari 10 kilo kadang nggak habis,”dilansir dari bangsaonline.com

 Berdasarkan informasi pedagang, BHS mengungkapkan harga daging ayam per kilo mencapai Rp38 ribu. Sebelumnya harga daging ayam Rp 26 ribu. “Pemerintah daerah harusnya bisa menjaga kestabilan harga, mengingatkan dan berdialog dengan supplier sehingga jualan di sini (sidoarjo) bisa murah,”pinta BHS.
           
           

Sabtu, 06 Juni 2020

BHS : BERBAGI IDE PENGEMBANGAN UMKM TAHU DAN TEMPE


      
     Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi salah satu usaha tahu dan tempe di Desa Sepande Kecamatan Candi. Salah satu UMKM yang berhasil menyerap tenaga kerja cukup banyak ini harus terus dikembangkan. BHS akan memberikan perhatian terhadap perkembangan UMKM tahu dan tempe di Sidoarjo.
       “Saya ingin tahu asal Sepande ini punya branding, misalnya tahu Sidoarjo. Tahu asal Sidoarjo juga sangat enak. Tapi, selama ini yang ada brandingnya hanya tahu asal Kediri dan Sumedang Jawa Barat,” Ungkap BHS saat mengunjungi pabrik tahu.
    Dengan adanya pemberian merk tersebut, harapannya dapat menjual dan meningkatkan pendapatan. Menurut DPR RI 2014-2019 tersebut, UMKM tahu dan tempe juga merupakan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Sidoarjo. Selain itu mereka juga banyak menyerap tenaga kerja penduduk sekitar.
      Support pemerintah yang BHS harapkan salah satunya menjaga harga bahan baku (kedelai) tetap stabil. Peran tersebut dimiliki oleh Dinas Perdagangan. BHS juga menjabarkan bahwa pengadaan kedelai meskipun selama ini impor, tapi tetap menjaga harga yang terjangkau.
     Selain mengeluhkan harga kedelai, pelaku usaha tahu juga mengeluhkan tentang ketersediaan kayu bakar untuk proses produksi tahu. Siti Maimunah pelaku usaha tahu tersebut mengaku bahwa harus membeli kayu bakar di Pasuruan.
      “Saya heran kenapa Sidoarjo tidak bisa memberikan kontribusi kayu bakar seperti ini. Padahal ada 950 industri menengah dan besar. Bahkan ada tiga industry mebel berskala nasional,”Keterangan BHS sambil melihat proses produksi tahu.
       Bacabup yang akan diusung Partai Gerindra dan Golkar ini menambahkan penyediaan kayu bakar sangat diperlukan untuk UMKM tahu . Pemerintah daerah bisa membantu mengarahkan pengadaan tersebut sebelum diambil oleh tengkulak dan dijual ke pelaku usaha, karena akan berdampak terhadap harga yang cenderung mahal.
     Jika diamanahi menjadi bupati Sidoarjo, BHS akan melakukan pengadaan pipa gas untuk masyarakat Sidoarjo, khususnya UMKM. Hal ini mengingat Sidoarjo mempunyai sumber gas yang dikelola oleh Minarak Brantas Gas yang produksinya dijual melalui Perusahaan Gas Negara (PGN). BHS berharap masyarakat Sidoarjo menjadi prioritas penyaluran gas utamanya UMKM, karena sumber gas berada di wilayah Sidoarjo.
           

BHS SOROTI PENTINGNYA PERAN OJEK ONLINE DALAM MASA PSBB


    
    Bakal Calon Bupati (bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyoroti pentingnya peran Ojek online (Ojol) dalam mendukung suksessnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selama masa PSBB, Ojol sudah berjasa untuk mengurangi aktifitas masyarakat keluar rumah untuk membeli sesuatu.
     BHS mengungkapkan keluhan yang banyak sekali dirasakan oleh Ojol adalah kesulitan dalam operasional selama masa PSBB. Terutama dalam surat keterangan dari RT/RW maupun kelurahan untuk operasional mereka. Hal itu sangat menyulitkan Ojol karena di beberapa pemukiman padat penduduk mereka tidak bisa masuk untuk melakukan operasionalnya. Kemudian kesulitan lain yang dirasakan adalah minimnya area pangkalan khususnya di mall dan adanya hubungan kerja yang kurang harmonis dengan aplikator.
  “Saat ini jumlah Ojol di Sidoarjo ada sejumlah 2.500 orang. Sedangkan jumlah penumpang (pengguna) rata-rata mencapai 40.000 dalam kondisi normal. Oleh karena itu peran Ojol dalam transportasi di Sidoarjo cukup besar. Harapannya, ini bisa terkoneksi dengan transportasi public semi massal dan super massal,” Imbuh BHS calon bupati Sidoarjo.
    Anggota DPR RI 2014-2019 ini juga menambahkan bahwa Ojol sudah menjadi kebutuhan penting untuk masyarakat. Ojol mempunyai peran sebagai feeder (pengumpan) bagi transportasi public massal untuk mensuksesskan konektifitas transportasi penumpang dan logistic.
   “Apabila saya diamanahi menjadi bupati Sidoarjo, Insyaallah saya akan merealisasikan hubungan kemitraan antara pemerintah daerah yang diwakili oleh Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informasi dengan perwakilan aplikator dan pengemudi ojek online” Tegas BHS.
   Harapannya melalui kerjasama itu Pemerintah Daerah bisa memberikan pembinaan sekaligus memperbaiki hubungan antara aplikator dengan pengemudi ojol. Tujuannya agar konsumen dapat dilayani dengan maksimal baik kenyamanan dan keselamatannya.
    “Kami mengapresiasi upaya dan usaha beliau (BHS) karena mau memperhatikan nasib kami beserta komunitas Ojol lainnya,” Ujar Viki Kordinator Wilayah Ojol Sidoarjo.
    Viki juga menambahkan bahwa BHS juga telah terbukti turut memperjuangkan payung hukum Ojol ketika berada di Komisi V DPR RI. Selain itu BHS juga sudah mau mengupayakan pangkalan Ojol di mall.
    “Keberhasilan PSBB bergantung Ojek Online (Ojol) baik di Sidoarjo atau Jawa Timur. Maka sudah semestinya komponen Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memberikan kemudahan akses bagi pengemudi Ojol untuk mendistribusikan barang pesanan konsumennya,” Ungkap Bacabup Sidoarjo dilansir dari sidoarjo momentum.

DIALOG BERSAMA PEMAIN TIMNAS DAN SEMANGAT BHS KEMBALIKAN KEJAYAAN SEPAKBOLA SIDOARJO


    
    Bambang Haryo Soekartono (BHS) memiliki niatan kuat untuk kembalikan kejayaan sepakbola Sidoarjo. Hal ini dibuktikan dengan pertemuan sebelumnya dengan mantan punggawa deltras Sidoarjo yaitu Isdianto bersama Pelatih Gatot waktu itu, berlanjut dengan tambahan beberapa mantan pemain timnas Indonesia.
   Dalam dialog tersebut BHS bertekad untuk membawa sepakbola Sidoarjo kembali Berjaya. Upaya yang akan dilakukan selain menambah anggaran pembinaan setiap klub sepakbola, BHS juga bakal memperbanyak kompetisi antarklub local di Sidoarjo.
     Menurut Politisi Gerindra ini, prestasi sepakbola Sidoarjo menurun. Dalam kompetisi sepakbola, Sidoarjo bahkan berada pada tingkat Liga 3. Selain anggaran yang relative kecil untuk pembinaan club yaitu Rp 3,5 juta per tahun, menurut Bacabup ini juga dikarenakan minimnya kompetisi Sepakbola di internal Sidoarjo.
      “Saya bakal mendorong kembali kejayaan sepakbola Sidoarjo seperti pada Tahun 2006 sampai 2008. Itu tekad kuat saya saat diamanahi menjadi Bupati Sidoarjo. Insyaallah saya akan usahakan semaksimal mungkin, kalua perlu melampaui masa kejayaan itu,” Tegas Bakal Calon Bupati Sidoarjo itu.
    Bagi Pengusaha suksess ini, Sepakbola bukan hanya sebuah olahraga, akan tetapi menjadi sebuah kebanggan bahkan harga diri sebuah daerah. Lebih lagi, sepakbola juga bisa membuat generasi muda sehat karena gemar berolahraga dan munculnya sportivitas, dan semangat kedisiplinan.
      Anggota DPR RI Surabaya-Sidoarjo 2014-2019 ini juga menyiapkan beberapa program untuk memajukan sepakbola Sidoarjo. Diantaranya adalah menambah anggaran pembinaan pelatih dan atlet hingga pembenahan infrastruktur sepakbola di Sidoarjo. Bahkan rencana penambahan anggaran pembinaan klub sepakbola menjadi Rp 10 juta. Karena menurutnya APBD Rp 2 miliar per tahun dinilai relative kecil. Padahal sepakbola harus sering menggelar kompetisi dalam rangka pembinaan.
     “Makin banyak kompetisi semakin bagus. Karena itu anggaran bakal kami diskusikan dengan DPRD Sidoarjo. Insyaallah, jika diamanahi menjadi Bupati Sidoarjo, saya yakin DPRD Sidoarjo akan setuju. Karena ini hargadiri dan kebanggaan masyarakat Sidoarjo. Apalagi Deltamania sangat fanatic dengan tim sepakbola Sidoarjo” Ujar BHS pada dialog tersebut.
       Selain itu BHS berencana menggelar cangkrukan sebulan sekali. Cangkrukan tersebut dilakukan bersama para tim, mantan pemain sepakbola, antarklub, serta antarkomunitas bola di Sidoarjo. Bacabup yang akan berangkat dari Partai Golkar dan Gerindra ini bertujuan dengan adanya cangkrukan tersebut dapat membuahkan ide-ide atau gerakan-gerakan yang dapat mengangkat kejayaan sepakbola Sidoarjo.
     “Harapannya adalah Sidoarjo bisa kembali lagi ke Liga I. Tentu membutuhkan usaha dan tahapan dalam mencapainya, tidak semudah membalikkan tangan. Kami semua berdiskusi dengan beliau (BHS) karena pada dasarnya beliau juga atlet. Salah satu pondasi pembinaan sepakbola level senior adalah pembinaan di usia muda yakni usia 8 hingga 17 tahun serta perlunya memperbanyak kompetisi Internal. Saat ini di Sidoarjo banyak dijalnkan system turnamen, setengah kompetisi dan dalam waktu singkat” Ujar Uston Nawawi salah satu mantan pemain Timnas.
      Uston Nawawi yang juga warga Sukodono ini menambahkan bahwa disetiap kompetisi ada pembelajaran untuk pelatih, wasit dan pemain. Karena itu dalam dunia sepakbola tidak bisa lepas dari kompetisi. Karena kompetisi merupakan ajang pembinaan semua yang terlibat dalam pengembangan sepakbola.
     Dalam dialog bersama BHS itu, hadir juga beberapa mantan pemain Timnas lain ikut berdialog. Uston Nawawi, Nusyadera, Isdiantono, Riyono Asnan, Jamrawi, Gatot Mulbajadi, Nurul Huda dan Wayan Diana.
     “Pemkab Sidoarjo harus memberikan perhatian serius terhadap sepakbola. Karena jika tim sepakbola memenangkan sebuah kompetisi terutama tingkat nasional ada kebanggaan tersendiri layaknya menang perang,” Ungkap Bambang Haryo Soekartono, Bakal Calon bupati Sidoarjo.

Selasa, 02 Juni 2020

BHS : KAJIAN BAWAH PERMUKAAN LAPINDO LEBIH UTAMA UNTUK MENJAMIN KESELAMATAN PUBLIK



     Bambang Haryo Soekartono (BHS) melihat kondisi bencana Lumpur lapindo Sidoarjo. Lokasi yang rencananya akan dijadikan Kawasan wisata Geopark (Taman Geologi), ternyata masih belum pernah dilakukan kajian bawah permukaan. Hal ini membuat BHS, juga turut resah karena ini juga berpengaruh terhadap keselamatan nyawa public.
     BHS juga menambahkan bahwa bencana lumpur lapindo itu masih terus berlangsung dan belum selesai. Luas peta terdampak mencapai 1.300 hektar dari 640 hektar sebelumnya. Menurut tim ahli riset Rusia dan Australia usia semburan masih sekitar 30 (tigapuluh) tahun, selain itu adanya 2 (dua) sesar (patahan) yaitu sesar Watukosek dan Sesar Siring yang bertemu di Pusat semburan lumpur itu.
    “Semburan lumpur lapindo masih perlu diwaspadai. Terlebih  material semburannya masih fluktuatif mencapai 60.000 sampai 100.000 meter kubik per hari”Ujar BHS.
  Sementara Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS) masih tetap menanggulanginya dengan cara meyalurkan air dan terus menerus meninggikan dan mempertebal tanggul agar tidak sampai jebol. Bahkan ketinggian tanggul saat ini mencapai diatas 12 meter dengan lebar 15 meter.
      “Sekarang semburan lumpur yang keluar agak berkurang, tapi airnya semakin deras. Antisipasinya adalah bagaimana tanggul tahan terhadap air karena sebelumnya tanggul hanya untuk penahan lumpur” Imbuhnya, dikutip dari republikjatim.
         Hal ini membuat BHS keberatan dengan rencana bencana ini dijadikan sebagai wisata Geopark. Menurutnya kondisi sangat membahayakan karena bencana belum berakhir dan perlu ada kajian secara cermat tentang kondisi saat ini. Resikonya begitu besar berkaitan dengan nyawa public. Setiap tahunnya masih terjadi penambahan semburan dan penurunan tanah di wilayah sekeliling peta terdampak sekitar 30 sentimeter dalam 10 tahun. Lebih baik mengutamakan keselamatan nyawa masyarakat Sidoarjo terlebih dahulu. Bagi BHS masih banyak lokasi yang bisa dieksplore untuk kepentingan wisata di Sidoarjo.
    Bakal Calon Bupati (bacabup) Sidoarjo ini mengatakan tentang dibutuhkannya perencanaan kontijensi (contingency plan) untuk penanganan darurat jika terjadi bencana. Bahkan dibutuhkan perencanaan yang baik seperti mitigasi bencana sekaligus informasi public dan sosialisasi ke masyarakat sebagai upaya antisipasinya. Selain itu penyediaan Early Warning System (EWS) untuk masyarakat di wilayah luar peta terdampak, yang jumlah penduduknya padat. Pengadaan EWS itu tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena semburan termasuk bencana nasional.
       “BNPB dan Tim SAR harus ada disini untuk menyelamatkan dan menolong masyarakat jika terjadi bencana. Bila saya diamanti menjadi Bupati selain upaya tersebut insyaallah saya akan melakukan sosialisasi dan evakuasi warga yang dasarnya adalah ketepatan waktu (respon time) harus terukur dan terencana.Kalau sampai terlambat masyarakat yang akan kena dampaknya” Ujar BHS.
      Selain itu, BHS juga akan menginisiasi mengasuransikan semua rumah dan tanah serta aset lainnya pada potensi peta terdampak dan wilayah berpotensi terdampak. Hal ini agar jika terjadi bencana yang tidak diinginkan masyarakat bisa tenang dan tidak panik karena kehilangan aset. Bahkan tidak perlu lagi menyalahkan dan menuntut kesana kemari untuk mendapat ganti rugi.

       “Soal kajian dibawah permukaan lumpur yang membutuhkan sekitar Rp 54 miliar, bagi saya itu jumlah yang relative kecil dibanding keselamatan nyawa public di sekitar. Kalau pemerintah pusat tidak mau menganggarkan, pemerintah daerah harus siap menganggarkan untuk mengetahui hasil kajian kondisi dibawa permukaan tanah itu. Hal itu akan menjadi prioritas saya” Tegas Politisi Gerindra.
      Menurut Kabag TU PPLS, Derry Stya Mandhala bersama staff ahlinya menegaskan kajian bawah permukaan itu penting sebagai jaminan keselamatan warga sekaligus mengetahui kondisi dibawah permukaan itu. Penganggaran untuk kajian sudah dilakukan bahkan sudah masuk quality control dan supervise. Permasalahan yang dialaminya adalah kewenangan berada di bawah ESDM. Pihaknya tidak memiliki kewenangan tersebut, padahal menurutnya jika kajian dan hasilnya sudah dilakukan itu sangat penting untuk perencanaan pembangunan kedepan.

Selasa, 26 Mei 2020

BHS : KONEKSITAS TRANSPORTASI SEMI MASSAL SIDOARJO HARUS MERATA ANTAR KECAMATAN DAN TINGKAT DESA




  Bambang Haryo Soekartono (BHS) mempunyai strategi untuk mengembangkan transportasi semi massal masyarakat Sidoarjo. Setelah mencoba berkeliling menggunakan angkutan umum dibeberapa titik, BHS mengungkapkan gagasan-gagasannya terkait pengembangan transportasi tersebut.
  “Sidoarjo membutuhkan transportasi public semi massal untuk wilayah kota dan kecamatan sampai ke desa yang terhubungkan dengan transportasi massal maupun super massal. Transportasi semi massal itu akan menghubungkan 353 kelurahan/desa di 18 kecamatan, Kabupaten Sidoarjo,” Ujar BHS dilansir dari republikajatim.
     Letak sidoarjo yang cukup strategis yaitu antara Kota Surabaya, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan yang menurtu BHS adalah potensi yang harus dioptimalkan. Menurutnya transportasi semi massal yang menghubungkan berbagai wilayah di Sidoarjo itu penting sebagai pengumpan baik massal ataupun supermassal berupa bus dan kereta api yang menghubungkan kota-kota metropolitan sekitar Sidoarjo.
   Anggota DPR RI Komisi V Periode 2014-2019 ini mengungkapkan konektifitas dalam transportasi public itu sangat penting. Menurutnya semua transportasi public di Sidoarjo harus terkoneksi, bahkan jangkauan konektifitas tersebut harus mampu ke seluruh wilayah kecamatan dan desa di Sidoarjo. Tidak kalah penting juga bisa terkoneksi dengan sarana transportasi massal lainnya seperti bus dan Kereta Api.
     Politisi Gerindra tersebut juga mengungkapkan pemerintah daerah juga perlu berperan dalam memberikan iklim usaha yang baik pada transportasi publik. Penyediaan Public Service Obligation (PSO) juga diperlukan untuk menjamin ketersediaan alat transportasi. Karena jika pendapatan menurun dibawah biaya opersional dana tersebut diperlukan untuk lintasan trayek komersial untuk menjamin ketersediaan alat transportasi.
   Selain itu BHS juga menyambut baik kebijakan Dinas Perhubungan bersama DPRD Sidoarjo yang menjanjikan subsidi Rp 2 miliar. Hal ini untuk melancarkan transportasi siswa-siswi atau pelajar yang ada di Sidoarjo secara gratis. Karena menurutnya keselamatan bagi nyawa public nilainya tidak terhingga, bahkan jika dibandingkan dengan APBD Sidoarjo yang sekitar Rp 5,3 Triliun. Oleh karena itu jaminan terhadap keselamatan transportasi public juga sangat penting selain ketersediaan transportasi.
   “Kami minta DPRD dan Dishub agar menjamin keselamatan nyawa public, ketepatan waktu dan kenyamanan demi kepentingan masyarakat Sidoarjo. Kalau belum bisa nanti kalua saya diamanahi menjadi Bupati Sidoarjo bakal kami realisasikan dengan baik,” Ungkap Bacabup Sidoarjo tersebut.

     Salah seorang pengusaha transportasi Sidoarjo, M Djunaidi mengaku bahwa pengusaha transportasi di Sidoarjo sering merugi. Djunaidi yang sebelumnya punya 15 angkot sekarang tinggal 4 angkot. “Karena itu kami pengusaha dan sopir angkot Sidoarjo mendukung program pemerintah untuk angkot digunakan sarana transportasi pelajar, pegawai dan para karyawan pabrik di Sidoarjo. Itu sudah kami sampaikan ke Dishub dan DPRD Sidoarjo tapi belum ada realisasi. Sekarang angkot di Sidoarjo untuk menutup setoran saja susah. Makanya banyak pengusaha angkot di Sidoarjo mati kutu,” tandas warga desa Wedoro Klurak, Kecamatan Candi Sidoarjo, dilansir dari republikajatim.
    Menanggapi banyaknya kerugian dan kendala yang diungkapkan oleh pelaku usaha, BHS menambahkan bahwa Pemerintah harus menjamin keseimbangan supply dan demand yakni penyedia transportasi dan pengguna transportasi harus ada keseimbangan. Selain itu, BHS juga berkomentar tentang bahan bakar utamanya solar. Menurutnya harga minyak dunia turun anjlok namun harga bbm di Indonesia tak berubah dan jauh lebih mahal. Dicontohkan di Malaysia dan Singapura yang harganya sudah mencapai Rp.2.600 sampai Rp3.200 per liter.
  “Tugas pemerintah mendesak Kementerian ESDM dan Pertamina agar segera menyesuaikan harga BBM sebenarnya untuk meringankan biaya BBM bagi transportasi public massal dan semi massal. Bila harga sebenarnya subsidi solar Rp1.000/liter dan premium Rp1.500/liter maka selayaknya harga BBM nasional Rp3.000 sampai Rp3.500. Selain itu yang perlu diperhatikan dan dipahami adalah transportasi yang tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat dan jaminan keselamatan serta jaminan kenyamanan untuk transportasi publik,” Tegas BHS .

Minggu, 17 Mei 2020

KUNJUNGI PASAR SUKODONO, BHS MELIHAT PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BUKA TUTUP PASAR



        Bakal calon bupati (bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyapa pedagang pasar Sukodono. Setibanya di Pasar BHS langsung melakukan dialog dengan para pedagang dan memberikan masker kepada pengunjung dan pedagang di Pasar Sukodono.
         Menurut BHS, kebijakan buka tutup pasar dinilai tidak efektif dan banyak merugikan pihak-pihak. Dalam kebijakan buka-tutup tersebut akan menjadikan penumpukan pembeli beberapa kali lipat dan bahan-bahan makanan pun ada yang tidak tahan lama, ataupun nanti tidak fresh.Politisi tersebut menambahkan juga yang tidak kalah penting adalah anjuran kepada masyarakat untuk berbelanja dipasar sekitar rumah atau terdekat.
        BHS mendukung penghapusan kebijakan buka-tutup pasar tradisional. Politisi Gerindra ini bersyukur dengan adanya penghapusan kebijakan tersebut, sekarang para pedagang dapat berjualan senormalnya, namun harapannya tetap memperhatikan himbauan pemerintah.
      Sembari mengelilingi pasar Sukodono dari mulai pedagang sayur, daging, barang-barang perlengkapan rumah tangga, banyak keluhan-keluhan seputar merosotnya omset pedagang dimasa Covid-19 dan pemberlakuan PSBB. BHS yang termasuk menjadi inisiator pembangunan Pasar Sukodono cukup prihatin.
    “Pasar tradisional harus bisa buka setiap hari. Namun tetap memperhatikan protocol kesehatan seperti, menyediakan tempat cuci tangan dan wajib memakai masker, kemudian dihimbau untuk masyarakat berbelanja ditempat yang terdekat” Ucap Politisi Partai Gerindra itu.
      Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2014-2019 juga menambahkan bahwa pentingnya masyarakat untuk mematuhi PSBB dan berbelanja dipasar terdekat. BHS menghimbau untuk tetap mematuhi aturan pemerintah dan menjaga kesehatan sebaik mungkin. 
        Siti Sarirotin mengeluhkan selama PSBB pendapatannya turun, kemudian ditambah kebijakan buka-tutup yang membuat pendapatannya semakin turun. Oleh karen itu pedagang daging ayam tersebut bersyukur karena kebijakan buka-tutup sudah dihapus.
      Bacabup yang hendak berangkat dari koalisi Gerindra-Golkar ini juga menyoroti beberapa fasilitas yang terdapat di pasar Sukodono. “Fasilitasnya sudah cukup baik tinggal dirawat saja. Mungkin yang diperlukan adalah penambahan ATM dan tenaga keamanan saja,” Ungkap Pengusaha sukses Pemilik PT.Dharma Lautan Utama Group.
     “Memang kebijakan buka-tutup pasar banyak dikeluhkan oleh pedagang dan konsumen. Oleh karena itu kami berinisiatif mengirimkan surat ke Pemkab Sidoarjo agar para pedagang Pasar Sukodono bisa berjualan normal,” Ucap Hariyanto kepala Pasar Sukodono.
        Hariyanto menegaskan bahwa kebijakan buka tutup pasar sudah tidak berlaku. Hanya ada pembatasan jam operasional saja yaitu 04.00 WIB sampai 11.00 WIB. Selain itu pihaknya juga sudah melakukan pembebasan retribusi selama tiga bulan.
      “Pasar Sukodono merupakan pasar yang sudah ber SNI di Sidoarjo. Hal ini harus dipertahankan dan ditingkatkan tentunya. Harapannya pasar Sukodono ini bisa menjadi contoh dan semua pasar di Sidoarjo harus sudah bersertifikasi SNI, demi menjaga kenyamanan pihak pembeli dan pedagang” Pungkas Bacabup Sidoarjo.