Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi salah satu usaha tahu dan tempe di Desa Sepande Kecamatan Candi. Salah satu UMKM yang berhasil menyerap tenaga kerja cukup banyak ini harus terus dikembangkan. BHS akan memberikan perhatian terhadap perkembangan UMKM tahu dan tempe di Sidoarjo.
“Saya ingin tahu asal Sepande ini punya branding, misalnya tahu Sidoarjo. Tahu asal Sidoarjo juga sangat enak. Tapi, selama ini yang ada brandingnya hanya tahu asal Kediri dan Sumedang Jawa Barat,” Ungkap BHS saat mengunjungi pabrik tahu.
Dengan adanya pemberian merk tersebut, harapannya dapat menjual dan meningkatkan pendapatan. Menurut DPR RI 2014-2019 tersebut, UMKM tahu dan tempe juga merupakan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Sidoarjo. Selain itu mereka juga banyak menyerap tenaga kerja penduduk sekitar.
Support pemerintah yang BHS harapkan salah satunya menjaga harga bahan baku (kedelai) tetap stabil. Peran tersebut dimiliki oleh Dinas Perdagangan. BHS juga menjabarkan bahwa pengadaan kedelai meskipun selama ini impor, tapi tetap menjaga harga yang terjangkau.
Selain mengeluhkan harga kedelai, pelaku usaha tahu juga mengeluhkan tentang ketersediaan kayu bakar untuk proses produksi tahu. Siti Maimunah pelaku usaha tahu tersebut mengaku bahwa harus membeli kayu bakar di Pasuruan.
“Saya heran kenapa Sidoarjo tidak bisa memberikan kontribusi kayu bakar seperti ini. Padahal ada 950 industri menengah dan besar. Bahkan ada tiga industry mebel berskala nasional,”Keterangan BHS sambil melihat proses produksi tahu.
Bacabup yang akan diusung Partai Gerindra dan Golkar ini menambahkan penyediaan kayu bakar sangat diperlukan untuk UMKM tahu . Pemerintah daerah bisa membantu mengarahkan pengadaan tersebut sebelum diambil oleh tengkulak dan dijual ke pelaku usaha, karena akan berdampak terhadap harga yang cenderung mahal.
Jika diamanahi menjadi bupati Sidoarjo, BHS akan melakukan pengadaan pipa gas untuk masyarakat Sidoarjo, khususnya UMKM. Hal ini mengingat Sidoarjo mempunyai sumber gas yang dikelola oleh Minarak Brantas Gas yang produksinya dijual melalui Perusahaan Gas Negara (PGN). BHS berharap masyarakat Sidoarjo menjadi prioritas penyaluran gas utamanya UMKM, karena sumber gas berada di wilayah Sidoarjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar