Jumat, 15 Mei 2020

BHS SIAP JADI BAPAK UNTUK MENGHIDUPKAN IKLIM PERSEPAKBOLAAN SIDOARJO





     Bambang Haryo Soekartono (BHS) bersilaturahmi dan berbagi sembako untuk salah satu pemain legendaris deltras Sidoarjo, Isdianto. Silaturahmi tersebut dilakukan di Kecamatan Sukodono di warung kopi milik Isdianto mantan pemain belakang Top asal Sidoarjo. Selain Isdianto, ada juga Gatot salah satu pelatih kondang yang banyak melatih club di Blitar ikut nimbrung membahas persepakbolaan di Sidoarjo.
     “Ketika berbicara sepakbola saya cukup idealis, karena saya berangkat dari karir mulai nol dari bawah. Berbicara sepak bola Sidoarjo yang perlu dihidupkan adalah kompetisi Internal. Karena disitulah bibit-bibit regenerasi muncul. Banyak sekali club-club atau Sekolah sepakbola di setiap kecamatan di Sidoarjo, namun yang kurang adalah wadah untuk mereka bertemu yaitu kompetisi” Ujar Isdianto.
   Menanggapi hal tersebut BHS ingin mengarahkan CSR perusahaan untuk membantu menghidupkan persepakbolaan di Sidoarjo. Banyaknya jumlah perusahaan yang ada di Sidoarjo seharusnya bisa juga dimanfaatkan untuk menghidupkan Sepakbola Sidoarjo. Dana tersebut diharapkan bisa mengcover kebutuhan persepakbolaan Sidoarjo.
    “Kita punya persida, untuk pembinaan usia dini mulai dari 12 tahun ke atas. Di Internal ada 30 club untuk mencetak pemain-pemain potensial, Contoh di Wilayut klagen Sutaji, Uston Nawawi, Rendi, Arif Arianto. Namun pemain sidoarjo banyak yang bermain di luar Sidoarjo. Nah mengapa mereka tidak bermain di Sidoarjo, ini sebuah pertanyaan besar,” Ujar Gatot Pelatih Sepakbola asli Sidoarjo.
    Gatot menambahkan anggaran merupakan permasalahan yang sering terjadi di dunia Sepakbola Sidoarjo. Sebelumnya memang masih ada perusahaan menjadikan club sebagai anak asuh perusahaan, tapi sekarang hampir tidak ada lagi. Banyak sekali jumlah Sekolah Sepakbola di Sidoarjo kurang lebih 100 (seratus), namun minim sekali kompetisi yang diadakan.

   BHS menjadikan keluhan pelaku sepakbola tersebut menjadi tugas yang harus dikerjakan jika diamanahi menjadi Bupati Sidoarjo. Menurutnya sepakbola adalah harga diri daerah. Euforia yang dihadirkan dalam sepakbola, solidaritas menjadi kebanggan sendiri untuk masyarakat Sidoarjo. Oleh karena itu Bacabup Sidoarjo ini akan serius menangani dan menghidupkan Sepakbola Sidoarjo mencapai puncak kejayaan.
       “Kita punya sumber daya manusia yang sangat cukup, karena terbukti sudah berhasil mencetak pemain-pemain kelas Nasional. Alokasi anggaran yang harus ditambah, kemudian sumber-sumber anggaran yang harus ditambahkan salah satunya adalah CSR perusahaan untuk mendukung perkembangan sepakbola di Sidoarjo. Selain itu, Infrastruktur baik itu lapangan sepakbola, ataupun kelengkapan latihan itu juga akan saya perhatikan dengan betul. Semua itu akan saya jadikan program prioritas dalam rangkaian menghidupkan sepakbola di Sidoarjo” Tegas Bakal Calon Bupati Sidoarjo tersebut.
     Warih, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo juga menambahkan bahwa perlu adanya evaluasi terhadap organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sidoarjo sebelum adanya penambahan alokasi anggaran. Karena menurutnya profesionalitas KONI juga berpengaruh terhadap efektifitas anggaran salah satunya mencegah kebocoran anggaran.
   Kemudian BHS juga memberikan bantuan bola dan sarung tangan kiper untuk dua Sekolah Sepakbola yang ada di Sidoarjo. Bantuan tersebut diharapakan bisa menambah semangat pesepak bola muda Sidoarjo dan tentunya bermanfaat untuk berlatih.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar