Selasa, 28 April 2020

OPTIMALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) UNTUK UMKM SIDOARJO

   
    Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desa Semambung Kecamatan Jabon. UMKM tersebut bergerak dibidang bordir dan konveksi. Kunjungan tersebut dalam rangka menggali potensi desa yang ada di kabupaten Sidoarjo. BHS dengan antusias mengelilingi desa dengan bersepeda dan menyapa masyarakat sekitar.
          Salah satu pelaku UMKM Said Ridho mengatakan bahwa dulu banyak yang memiliki usaha konveksi di desa Semambung. Namun karena sulit bersaing baik dari segi harga dan kualitas dengan konveksi dari Bandung Jawa Barat mereka akhirnya gulung tikar.
          Menanggapi hal tersebut, BHS mendorong para pelaku usaha untuk mengoptimalkan dana KUR. Anggaran untuk dana KUR cukup besar yaitu berkisar Rp190 Triliun. Dengan jumlah anggaran yang cukup besar harusnya anggaran tersebut terserap dengan baik dan tepat sasaran.
         “Nah dana KUR harusnya bisa dinikmati oleh usaha di wilayah ini (Desa Semambung, Kecamatan Jabon). Termasuk diseluruh wilayah Sidoarjo, (UMKM) harus bisa mendapatkan akses dana KUR” Ujar BHS.
       Ternayata selama ini mereka (pelaku UMKM desa Semambung) menggunakan pinjaman komersil dengan jaminan harta pribadi yang dimiliki. Alasannya karena ketidaktahuan terhadap akses tersebut. Ini patut menjadi catatan yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. Hal tersebut mengakibatkan mereka harus membayar bunga yang cukup besar. BHS mengingkan optimalisasi dana KUR untuk kepentingan usaha masyarakat.
           “Saya akan dorong kepada bank-bank milik negara BRI, Mandiri, untuk memberikan KUR terhadap pelaku usaha yang ada di Sidoarjo. Ini semua agar usaha mereka bisa tetap hidup dan mengembangkan inovasi-inovasi usahanya tanpa takut kekurangan modal” Ucap salah satu Bacabup Sidoarjo ini.
          Selain permasalahan KUR, perizinan juga harus dipercepat. BHS yang sudah melihat kondisi usaha konveksi dan bordir tersebut menilai seharusnya label Standart Nasional Indonesia (SNI) juga bisa diberikan di UMKM. Kepercayaan pasar terhadap UMKM juga akan meningkat ketika akses terhadap hal tersebut dipermudah.
       “Dalam hal pemasaran jika saya diamanhi sebagai bupati Sidoarjo, saya ingin ada sentral UMKM, semacam mall untuk UMKM. Harapannya adalah agar produk sidoarjo bisa dikenal oleh masyaraktnya bahkan masyarakat luar daerah. Sehingga hal tersebut bisa memacu untuk meningkatkan produksi” Ucap Anggota DPR RI Periode 2014-2019 tersebut.



    Tidak hanya menyambangi UMKM, BHS juga menyemprot disinfektak disekitar lingkungan desa dan mengunjungi tokoh masyarakat di salah satu Pondok untuk bersilaturahmi. Sementara itu penyemprotan dilakukan agar masyarakat sekitar bisa tetap sehat dan beraktivitas dengan tenang. Tentunya juga agar UMKM tetap produktif demi menunjang perekonomian daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar