Selasa, 28 April 2020

KUNJUNGI KRIAN : BHS BERIKAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DAN DESAK BERIKAN BANSOS UNTUK PENGHUNI RUSUNAWA


      Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2014-2019 Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi pasar Krian. Kunjungan tersebut dalam rangka mengetahui perkembangan pasar di Sidoarjo pada masa Covid-19 ini. Selain karena pasar adalah pusat ekonomi masyarakat, BHS juga menggali potensi pasar untuk bekal kebijakan berkaitan dengan maju sebagai calon bupati Sidoarjo.
           Bakal Calon Bupati Sidoarjo ini melihat pasar krian adalah pasar yang cukup ramai. Namun menurutnya perlu ditambahkan beberapa fasilitas yang menjadi standart pasar sehingga menurutnya pasar ini bisa nyaman baik untuk penjual dan pembeli. Misalnya ruang menyusui, stand untuk bank, penitipan anak, dan pusat kesehatan.
         Selain itu BHS juga mendengarkan keluhan pelaku usaha dipasar tersebut bahwa omsetnya menurun sejak adanya covid-19. Sedangkan beban cicilan dan retribusi harus tetap mereka bayar. “Seharusnya pemerintah memberikan sedikit bantuan insentif, lebih baiknya lagi ada penangguhan untuk mempermudah masyarakat” Ujar BHS.
 Tidak berhenti di Pasar Krian, BHS bersepeda menuju ke daerah Tambak Kemeraan. Di desa tersebut terdapat sebuah rusunawa yang ditinggali oleh warga. Kebanyakan penghuni rusunawa tersebut adalah Pedagang Kaki Lima, Pengamen, Pemulung. Artinya mayoritas hidup dengan pekerjaan tidak tetap dan dibawah garis kemiskinan . Ditambah lagi mereka adalah korban penggusuran RSUD Barat.
“Mereka semua berhak mendapatkan bansos Covid-19. Apalagi sebagaian besar pekerjaan mereka adalah tidak tetap” Kata Warih Andono Ketua DPD Golkar Sidoarjo.


foto bebrapa penghuni rusunawa
Sementara Bacabup Sidoarjo, BHS menginginkan listrik para penghuni digratiskan.”Saya akan berkordinasi dengan PLN Cabang Krian untuk memasang meteran disetiap kamar rusunawa” Ungkap BHS. Menurutnya aliran listrik 900 VA itu terlalu besar. Hal tersebut menyebabkan mereka tidak mendapatkan subsidi listrik. BHS menginginkan para penghuni rusunawa mendapat aliran 450 VA, itu sudah cukup untuk mereka beraktifitas dan bisa mengurangi beban pengeluaran mereka.
Kalau sekarang penghuni Rusunawa ini dikenai biaya sewa per bulan Rp 250.000 pasti akan keberatan. Apalagi, penghuni juga harus membayar listrik per bulan rata-rata Rp 300.000 dan tarif air bersih Rp 100.000 sampai Rp 125.000," urai BHS bacabup Gerindra dan Golkar.
"Belum lagi kami terbebani aliran air PDAM yang harus membayar Rp 100.000 per bulan. Jadi kami sangat keberatan atas sejumlah pembayaran itu. Makanya kami berharap biaya pembayaran listrik digratiskan selama ada Corona. Selain itu harus diber8 daya 450 VA per kamar di Rusunawa ini," tandas pria yang menjabat Ketua RT 11 RW 03, Desa Tambak kemarakan, Kecamatan Krian, Sidoarjo ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar