Rabu, 29 April 2020

BHS DENGARKAN MASYARAKAT SUKODONO : SAMBATAN PETANI SAMPAI PERMASALAHAN UMKM


    Bambang Haryo Soekartono (BHS) Bakal calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo kembali turun ke masyarakat. Kali ini di desa Sambungrejo, Kecamatan Sukodono. Selain melakukan penyemprotan fogging BHS juga berkeliling dengan menggunakan sepeda menyisir desa-desa sekitar untuk melihat potensi yang ada.
         Kelompok Tani di Dusun Semambung mengeluhkan hasil panen yang tidak maksimal. Lokasi sawah tersebut bersebrangan dengan sungai dengan air yang melimpah. Namun para petani hanya bisa melakukan panen sebanyak dua kali dalam setahun.
        “Karena jatah air kerap dipermainkan, makanya saat musim hujan kemarin kami pun tetap berinisiatif menggunakan mesin diesel pompa air swadaya kelompok tani untuk mendapatkan air ke lahan tanaman padi kami” Terang Sudaryoso Ketua Kelompok Tani Dusun Semambung.
        Jatah air untuk sawah produktif pertanian sering dipermainkan. Padahal ada kanal untuk membuka kran air, namun alat pemutarnya tidak ada. Disamping itu Sudaryono mengeluhkan juga ketersediaan pupuk yang sangat terbatas dan cenderung kurang. Bahkan dari permintaan mereka hanya diberikan 40%nya saja. Contoh mereka membutuhkan 100kg pupuk, namun hanya diberikan 40kg pupuk. “Sak larang-larang e nek onok tak tuku pak, wong butuh”  ujar Sudaryono dalam Bahasa jawa.
      Kondisi tersebut membuat BHS prihatin, karena menurutnya sidoarjo adalah kota delta yang diapit oleh dua sungai besar, ada ratusan kanal dan anak sungai.”Kalau sekarang petani kesulitan air itu aneh. Jangan biarkan ada permainan jatah air. Kasihan para petani. Semua saluran air harus terkoneksi dan dioptimalkan agar tidak ada lagi kekurangan air” Kata Cak BHS.
        
       
     Selain bertemu dengan para petani, BHS juga mengunjungi salah satu UMKM batik di daerah Ngaresrejo. “Kita harus bangga dengan batik sidoarjo, pemerintah harus memperhatikan perkembangan umkm batik, bahkan memfasilitasi. Contohnya dengan mewajibkan ASN dan karyawan perusahaan untuk menggunakan batik hasil UMKM Sidoarjo, ini akan sangat membantupara pelaku UMKM” Ujarnya.

         Disamping itu perlu adanya fasilitas untuk pemasaran hasil produk UMKM. Perluasan pasar dengan memanfaatkan dunia digital juga harus dilakukan oleh para pelaku usaha.
     Cak BHS meminta agar Abu bakar pemilik UMKM Batik didesa tersebut, untuk menularkan semangat melestarikan budaya ke anak dan keluarganya yang masih muda. “Jangan sampai batik ini punah, nanti kita harus upayakan seni kerajinan membatik masuk dalam kurikulum SMK.” Ujar Pemilik PT.Dharma Lautan Utama Group ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar